Jumat, 14 Maret 2014

KISI-KISI KOMPONEN FISIK ATLET TOLAK PELURU

Pertanyaan :
1.      Analisis gerakan yang perlu dikuasai secara penuh untuk menjadi atlet yang baik!
2.      Analisis komponen fisik untuk menunjang kualitas gerak!
3.      Lakukan pengukuran untuk mengetahui kemampuan awal berdasarkan kebutuhan nomor 2!

Penyelesaian :
1.      Dalam cabang olahraga atletik nomor tolak peluru itu ada dua gaya yang diapakai, yaitu Orthodox dan Obrien. Dalam analisis ini saya coba untuk menganalisis tentang gaya Obrien atau membelakangi sektor, dalam gaya ini gerakan tangan, putaran pinggang dan gerakan kaki harus terkordinasi dengan baik agar dapat memperoleh teknik yang sempurna.

Untuk memperoleh tolakan yang jauh, dapat melakukan latihan beban secara kontinyu dan dengan intensitas latihan yang tepat. Disini kekuatan lengan tangan juga sangatlah besar perannya dalam menentukan jauh tidaknya suatu tolakan.



2.      Komponen kondisi fisik masing-masing adalah sebagai berikut: 
  • Kekuatan (strength), adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.
  • Daya ledak (muscular power) adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa daya ledak (Power) sama dengan kekuatan (force) x kecepatan (felocity). Seperti dalam lompat tinggi, tolak peluru serta gerak lain yang berseifat eksplosive.
  • Kecepatan (speed) adalah kemampuan sseorang untk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya seperti dalam lari cepat, puulan dalam tinju, balap sepeda, panahan dan lain-lain. Dalam hal ini ada kecepatan gerak dan kecepatan explosive.
  • Daya lentur (flexsibility) adalah efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat fleksibilits persendian pada seluruh tubuh.
  • Kelincahan (agility) adalah kemampuan seseorang untuk merubah posisi diarena tertentu. Seseorang yang mampu merubah satu posisi yang berbeda dalm kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik.
  • Keseimbangan (balance) adalah kemampun seseorang mengendalikan organ-organ saraf otot, seperti dalam handstand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang berjalan kemudian terganggu (misalnya tergelincir dan lain-lain). Dibidang olahraga banyak hal yang harus dilakukan atlet dalam masalah keseimbangan ini, baik dalam menghilangkan ataupun mempertahankan keseimbangan.

3.      Kisi-kisi :
No.
Komponen Fisik
Kompetensi Konasi
%
Instrument
1
Postur
+ Berat Badan
10 %
≥ 65 kg
+ Tinggi Badan
≥ 168 cm
+ Panjang Lengan
≥ 70 cm
2
Strength
+ Otot Dada
40 %
Angkat beban ≥ 20 kg
+ Otot Lengan
Push Up ≥ 20x
+ Otot Perut
Sit Up ≥ 50x
3
Power
Power Lengan
20 %
+ Latihan menarik karet ban
4
Speed
Kecepatan Kaki dan Tangan
10 %
Lari cepat 40-60 meter
5
Flexibility
Kelentukan Tubuh
5 %
Kayang
6
Agility
Agility Tangan, Badan dan Kaki
10 %
Squat Trust 30 detik
7
Balance
Keseimbangan menahan berat tubuh
5 %
Handstand berpasangan
Test  :
No.
Komponen Fisik
Kompetensi Konasi
%
Instrument
1
Postur
+ Berat Badan
10 %
92 kg
+ Tinggi Badan
168 cm
+ Panjang Lengan
70 cm
2
Strength
+ Otot Dada
40 %
Angkat beban  20 kg
+ Otot Lengan
Push Up  20x
+ Otot Perut
Sit Up 50x
3
Power
Power Lengan
20 %
+ Latihan menarik karet ban
4
Speed
Kecepatan Kaki dan Tangan
10 %
Lari cepat 40-60 meter 5x
5
Flexibility
Kelentukan Tubuh
5 %
Kayang 26 detik
6
Agility
Agility Tangan, Badan dan Kaki
10 %
Squat Trust 30 detik
7
Balance
Keseimbangan menahan berat tubuh
5 %
Handstand berpasangan 20 meter


ANALISIS GERAK CABANG OLAHRAGA TOLAK PELURU GAYA O’BRIEN

 1.     LATAR BELAKANG
Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak atau biomekanik, ilmu ini sangat penting dipelajari guna member pengetahuan kepada kita tentang gerak. Guru-guru penjas, pelatih olahraga atau pun fisioterapis dalam tugasnya sehari-hari selalu dihadapkan pada masalah gerak. Pendidikan jasmani menggunakan gerak sebagai media atau alat untuk mendidik manusia seutuhnya.Dengan menggunakan media gerakan pendidikan jasmani akan mengembangkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor anak. Gerakan yang menjadi media guru penjas terdiri dari gerakan-gerakan dalam bentuk, bentuk perluasan pola gerak dasar atau dalam bentuk suatu keterampilan. Dalam makalah ini saya sebagai penulis akan menjelaskan tentang pembelajaran yang berkenaan dengan ilmu gerak, yakni Analisis Gerak dalam Cabang Olahraga Tolak Peluru Gaya O’brien.

2.     PERMASALAHAN
Dalam makalah saya yang berjudul Analisis Gerak Cabang Olahraga Tolak Peluru Gaya O’brien akan menjelaskan beberapa point yang diantaranya adalah seperti dari tahap awalan (memegang peluru, sikap punggung dan kaki), tahap pelaksanaan (ayunan kaki dan menolak) serta tahap akhir (melepaskan peluru ke sektor). Makalah ini juga membahas tentang Biomekanik gerak dan menjelaskan tentang jenis-jenis otot dan persendian.

3.      TUJUAN
Pembuatan makalah Analisis Gerak dalam Cabang Olahraga Tolak Peluru Gaya O’brien mempunyai banyak tujuan, diantaranya kita dituntut untuk dapat menganalisis suatu gerakan-gerakan yang terjadi saat melakukan olahraga tolak peluru dengan gaya o’brien atau dengan membelakangi sector. Selain itu kita sebagai mahasiswa program studi penjaskes harus dapat memahami ranah studi dari ilmu gerak ini atau yang biasa disebut Kinesiologi. Tujuan-tujuan yang lain, diantaranya adalah dapat menganalisis kegunaan sikap dasar, bidang gerak, pelaksanaan gerak persendian, dapat menyebutkan dengan benar tiga macam mesin sederhana yang ada di dalam tubuh manusia.

4.      LANDASAN TEORI
Biomekanika menggunakan hukum-hukum mengenai konsep fisik dan teknik untuk menggambarkan gerakan yang dialami oleh bagian-bagian tubuh yang beragam dan aksi gaya pada bagian-bagian tubuh tersebut selama melakukan aktifitas harian normal. Dilihat dari defenisi tersebut, biomekanika adalah aktifitas multi disipliner.
Pendekatan biomekanika menitik beratkan pada struktur tulang dan posisi pengangkatan, dimana struktur tulang terutama tulang belakang akan mengalami tekanan yang berlebihan ketika melakukan pengangkatan meskipun frekuensi jarang.


5.     PEMBAHASAN
5.1               Tahap Persiapan

5.1.1 Cara Memegang
Tangan menggenggam peluru dan di tempelkan pada leher bagian samping.

Sendi:
·         Articulatio Intercarpea
·         Articulatio Carpometacarpea II – V
·         Articulatio Carpometacarpea I
·         Articulatio Metacarpo Phalangea
Otot:
·         M. Bicep Brachii
O = caput longum : tuberositas supraglenoidalis
Caput breve : procesus coracoideus scapulae
I = tuberositas radii
·         M. Coracobrachialis
O = processus coracoideus
I = pertengahan humerus
·         M. Supraspinatus
O = fossa supraspinata scapulae
I = tuberculum majus humeri bagian atas
Jenis Pengungkit Ke 3

5.1.2 Posisi Punggung
Punggung sedikit membungkuk.

Sendi :
·         Articulatio lumbalo sacralis
Otot :
·         M. Psoas Minor
O = corpus vertebrae thoracalis XII
Corpus vertebrae Lumbalis I
Discus diantara kedua vertebrae itu
I = eminentia iliopectinea
Fascia iliaca
·         M. Psoas Mayor
O = Corpora vertebrae Thoracalis XII dan vertebrae Lumbalis I-V
Processus transverse semua vertebrae lumbalis
I = trochanter minor femoris

5.1.3 Posisi Kaki
Posisi kedua lutut sedikit ditekuk.

Sendi :
·         Articulatio Genue
·         Articulatio Coxae


Otot :
·         M. Bicep Femoris
O = Caput longum : tuber ischiadicum
Caput breve : laterale linea asperae
I = caput fibulae (bagian terbesar)
Condylus lateralis tibiae (bagian kecil)




5.2              Tahap pelaksanaan

5.2.1 Gerakan kaki
Kaki kiri diayunkan kedepan dan kebelakang.

Sendi :
·         Articulatio Coxae
·         Articulatio Genue
Otot :
·         M. Gluteus Maximus
O = alaossis ilium
Permukaan belakang os sacrum dan os coccygis
Ligamen sacroiliaca posteriora
Ligamen sacrotuberosum
I = 2/3 bagian atas pada`tractus iliotibialis
1/3 bagian bawah pada tuberositas glutea femoris
·         M. Iliacus
O = fossa iliaca
I = Trochanter minor femoris
Sumbu : Frontal
Bidang : Sagital
Gerakan : Abduksi
Jenis Pengungkit ke 1

5.2.2 Gerakan Melangkahkan Kaki
Kedua Kaki di langkahkan atau digeser kesamping kiri

Sendi :
·         Articulatio Talotartalis
·         Articulatio talocal Caneonavicularis
Otot :
·         M. Extensor digitorum longus
O = Conylus lateralis tibiae, capitulum dan facies medialis fibula, facia cruris
I = Aponeurosis dorsalis jari kaki II-V

·         M. Gastronemeus
O = caput mediale : epicondylus mediales femoris
Caput laterale : epicondylus laterale femoris
I =  Tuber Calcanei dengan perantaraan tendo calcanei (achiles)
Sumbu : Sagital
Bidang : Frontal
Gerakan : Latero Fleksi
Jenis Pengungkit ke 2

5.2.3 Menolak Peluru
Posisi pinggang diputar kemudian peluru dilepas

Sendi :
·         Articulatio Intervertebralis
·         Articulatio Humeri
Otot :
·         M. deltoideus:
o. extremitas acromialis claviculae, acromion
i. tuberositas deltoidea humeri



·         M. supraspinatus:
o. fossa supraspinata scapulae
i. tuberculum majus humeri bagian atas
·         M. infraspinatus:
o. fossa infraspinata scapulae
i. tuberculum majus humeri bagian tengah
·         M. teres minor:
o. margo axillaris scapulae
i. tuberculum majus humeri bagian bawah
·         M. teres major:
o. margo axillaris dan angulus inferior scapulae
i. crista tuberculi minoris humeri
·         M. subscapularis:
o. facies costalis scapulae
i. tuberculum minus humeri
·         M. Obliquus Eksternus abdominis
O = dengan 7-8 ujung insersio berotot dari permukaan luar iga ke 5 sampai 12
I  = bertendo lebar pada ligament inguinale dan vagina musculi recti abdominis
·         M.  Pectoralis mayor
O = Pars clavicularis padaekstremitas sternalis xlaviculae
Pars sternalis pada sternum dan rawan iga I-VI
Pars abdominalis pada vagina M. recti abdominis
I  = Crista tuberculis majoris
Posisi pinggang diputar :
Sumbu : Sagital
Bidang : Frontal
Gerakan : Adduksi
Pengungkit : 1
Posisi Melepas atau menolak Peluru :
Sumbu : Longitudinal
Bidang : Transfersal
Gerakan : Abduksi
Pengungkit : 1




5.3       Tahap Gerak Lanjutan
Setelah Peluru dilepas kaki kanan dilangkahkan kedepan

Sendi :
·         Articulatio Coxae
·         Articulatio Genue
Otot :
·         M. Quadricep Femoris
M. Rectus femoris
O = caput rectum : spina iliaca anterior inferior
Caput obliquum : sedikit diatas acetabulum
I  = Tuberositas tibiae dengan perantara ligament patella
Sumbu : Sagital
Bidang : Frontal
Gerakan : Abduksi
Pengungkit 1

*) Keterangan :
M         = Musculus
I           = Insersio
O         = Origo
o          = Osteo


6.  KESIMPULAN
            Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak atau biomekanik, ilmu ini sangat penting dipelajari guna member pengetahuan kepada kita tentang gerak. Dengan ini kita praktis mempelajari jenis-jenis otot dan persendian.
Tolak peluru merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang masuk ke dalam nomor lempar, dalam makalah saya menjelaskan tentang salah satu gaya yang dipakain, yaitu O’brien Style. Di makalah juga menjelaskan tentang analisis dari oto-otot yang dipakai dalam gaya tersebut beserta persendiannya.
Dalam tolak peluru, gerakan yang paling dominan adalah pada tangan, punggung dan kaki. Maka dari itu banyak sekali komponen dari bagian tersebut yang terlibat untuk gaya o’brien ini.