Sabtu, 15 Maret 2014
Jumat, 14 Maret 2014
KISI-KISI KOMPONEN FISIK ATLET TOLAK PELURU
Pertanyaan
:
1.
Analisis gerakan yang perlu dikuasai secara
penuh untuk menjadi atlet yang baik!
2.
Analisis komponen fisik untuk menunjang
kualitas gerak!
3.
Lakukan pengukuran untuk mengetahui kemampuan
awal berdasarkan kebutuhan nomor 2!
Penyelesaian :
1.
Dalam cabang olahraga
atletik nomor tolak peluru itu ada dua gaya yang diapakai, yaitu Orthodox dan
Obrien. Dalam analisis ini saya coba untuk menganalisis tentang gaya Obrien
atau membelakangi sektor, dalam gaya ini gerakan tangan, putaran pinggang dan
gerakan kaki harus terkordinasi dengan baik agar dapat memperoleh teknik yang
sempurna.
Untuk memperoleh tolakan yang jauh, dapat melakukan latihan
beban secara kontinyu dan dengan intensitas latihan yang tepat. Disini kekuatan
lengan tangan juga sangatlah besar perannya dalam menentukan jauh tidaknya
suatu tolakan.
2.
Komponen kondisi fisik masing-masing adalah sebagai berikut:
- Kekuatan (strength), adalah
komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan
otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.
- Daya ledak (muscular power)
adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang
dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Dalam hal ini, dapat
dinyatakan bahwa daya ledak (Power) sama dengan kekuatan (force) x
kecepatan (felocity). Seperti dalam lompat tinggi, tolak peluru serta
gerak lain yang berseifat eksplosive.
- Kecepatan (speed) adalah
kemampuan sseorang untk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk
yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya seperti dalam lari cepat,
puulan dalam tinju, balap sepeda, panahan dan lain-lain. Dalam hal ini ada
kecepatan gerak dan kecepatan explosive.
- Daya lentur (flexsibility)
adalah efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala
aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat mudah
ditandai dengan tingkat fleksibilits persendian pada seluruh tubuh.
- Kelincahan (agility) adalah
kemampuan seseorang untuk merubah posisi diarena tertentu. Seseorang yang
mampu merubah satu posisi yang berbeda dalm kecepatan tinggi dengan
koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik.
- Keseimbangan (balance) adalah
kemampun seseorang mengendalikan organ-organ saraf otot, seperti dalam
handstand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang
berjalan kemudian terganggu (misalnya tergelincir dan lain-lain). Dibidang
olahraga banyak hal yang harus dilakukan atlet dalam masalah keseimbangan
ini, baik dalam menghilangkan ataupun mempertahankan keseimbangan.
3.
Kisi-kisi :
No.
|
Komponen Fisik
|
Kompetensi Konasi
|
%
|
Instrument
|
1
|
Postur
|
+ Berat Badan
|
10 %
|
≥ 65 kg
|
+ Tinggi Badan
|
≥ 168 cm
|
|||
+ Panjang Lengan
|
≥ 70 cm
|
|||
2
|
Strength
|
+ Otot Dada
|
40 %
|
Angkat beban ≥ 20 kg
|
+ Otot Lengan
|
Push Up ≥ 20x
|
|||
+ Otot Perut
|
Sit Up ≥ 50x
|
|||
3
|
Power
|
Power Lengan
|
20 %
|
+ Latihan menarik karet ban
|
4
|
Speed
|
Kecepatan Kaki dan Tangan
|
10 %
|
Lari cepat 40-60 meter
|
5
|
Flexibility
|
Kelentukan Tubuh
|
5 %
|
Kayang
|
6
|
Agility
|
Agility Tangan, Badan dan Kaki
|
10 %
|
Squat Trust 30 detik
|
7
|
Balance
|
Keseimbangan menahan berat tubuh
|
5 %
|
Handstand berpasangan
|
Test :
No.
|
Komponen Fisik
|
Kompetensi Konasi
|
%
|
Instrument
|
1
|
Postur
|
+ Berat Badan
|
10 %
|
92 kg
|
+ Tinggi Badan
|
168 cm
|
|||
+ Panjang Lengan
|
70 cm
|
|||
2
|
Strength
|
+ Otot Dada
|
40 %
|
Angkat beban 20 kg
|
+ Otot Lengan
|
Push Up 20x
|
|||
+ Otot Perut
|
Sit Up 50x
|
|||
3
|
Power
|
Power Lengan
|
20 %
|
+ Latihan menarik karet ban
|
4
|
Speed
|
Kecepatan Kaki dan Tangan
|
10 %
|
Lari cepat 40-60 meter 5x
|
5
|
Flexibility
|
Kelentukan Tubuh
|
5 %
|
Kayang 26 detik
|
6
|
Agility
|
Agility Tangan, Badan dan Kaki
|
10 %
|
Squat Trust 30 detik
|
7
|
Balance
|
Keseimbangan menahan berat tubuh
|
5 %
|
Handstand berpasangan 20 meter
|
ANALISIS GERAK CABANG OLAHRAGA TOLAK PELURU GAYA O’BRIEN
1.
LATAR BELAKANG
Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang gerak atau biomekanik, ilmu ini sangat penting dipelajari guna member
pengetahuan kepada kita tentang gerak. Guru-guru penjas, pelatih olahraga atau
pun fisioterapis dalam tugasnya sehari-hari selalu dihadapkan pada masalah
gerak. Pendidikan jasmani menggunakan gerak sebagai media atau alat untuk
mendidik manusia seutuhnya.Dengan menggunakan media gerakan pendidikan jasmani
akan mengembangkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor anak. Gerakan yang
menjadi media guru penjas terdiri dari gerakan-gerakan dalam bentuk, bentuk
perluasan pola gerak dasar atau dalam bentuk suatu keterampilan. Dalam makalah
ini saya sebagai penulis akan menjelaskan tentang pembelajaran yang berkenaan
dengan ilmu gerak, yakni Analisis Gerak dalam Cabang Olahraga Tolak Peluru Gaya
O’brien.
2. PERMASALAHAN
Dalam makalah saya yang berjudul
Analisis Gerak Cabang Olahraga Tolak Peluru Gaya O’brien akan menjelaskan
beberapa point yang diantaranya adalah seperti dari tahap awalan (memegang
peluru, sikap punggung dan kaki), tahap pelaksanaan (ayunan kaki dan menolak)
serta tahap akhir (melepaskan peluru ke sektor). Makalah ini juga membahas
tentang Biomekanik gerak dan menjelaskan tentang jenis-jenis otot dan persendian.
3. TUJUAN
Pembuatan makalah Analisis Gerak dalam
Cabang Olahraga Tolak Peluru Gaya O’brien mempunyai banyak tujuan, diantaranya
kita dituntut untuk dapat menganalisis suatu gerakan-gerakan yang terjadi saat
melakukan olahraga tolak peluru dengan gaya o’brien atau dengan membelakangi
sector. Selain itu kita sebagai mahasiswa program studi penjaskes harus dapat
memahami ranah studi dari ilmu gerak ini atau yang biasa disebut Kinesiologi.
Tujuan-tujuan yang lain, diantaranya adalah dapat menganalisis kegunaan sikap
dasar, bidang gerak, pelaksanaan gerak persendian, dapat menyebutkan dengan
benar tiga macam mesin sederhana yang ada di dalam tubuh manusia.
4. LANDASAN TEORI
Biomekanika
menggunakan hukum-hukum mengenai konsep fisik dan teknik untuk menggambarkan
gerakan yang dialami oleh bagian-bagian tubuh yang beragam dan aksi gaya pada
bagian-bagian tubuh tersebut selama melakukan aktifitas harian normal. Dilihat
dari defenisi tersebut, biomekanika adalah aktifitas multi disipliner.
Pendekatan biomekanika menitik beratkan pada struktur tulang dan
posisi pengangkatan, dimana struktur tulang terutama tulang belakang akan
mengalami tekanan yang berlebihan ketika melakukan pengangkatan meskipun
frekuensi jarang.
5. PEMBAHASAN
5.1
Tahap Persiapan
5.1.1 Cara Memegang
Tangan menggenggam
peluru dan di tempelkan pada leher bagian samping.
Sendi:
·
Articulatio Intercarpea
·
Articulatio Carpometacarpea II – V
·
Articulatio Carpometacarpea I
·
Articulatio Metacarpo Phalangea
Otot:
·
M. Bicep Brachii
O = caput longum :
tuberositas supraglenoidalis
Caput breve : procesus
coracoideus scapulae
I = tuberositas radii
·
M. Coracobrachialis
O = processus
coracoideus
I = pertengahan humerus
·
M. Supraspinatus
O = fossa supraspinata
scapulae
I = tuberculum majus
humeri bagian atas
Jenis Pengungkit Ke 3
5.1.2 Posisi Punggung
Punggung sedikit
membungkuk.
Sendi :
·
Articulatio lumbalo sacralis
Otot :
·
M. Psoas Minor
O = corpus vertebrae
thoracalis XII
Corpus vertebrae
Lumbalis I
Discus diantara kedua
vertebrae itu
I = eminentia
iliopectinea
Fascia iliaca
·
M. Psoas Mayor
O = Corpora vertebrae
Thoracalis XII dan vertebrae Lumbalis I-V
Processus transverse
semua vertebrae lumbalis
I = trochanter minor
femoris
5.1.3 Posisi Kaki
Posisi kedua lutut
sedikit ditekuk.
Sendi :
·
Articulatio Genue
·
Articulatio Coxae
Otot :
·
M. Bicep Femoris
O = Caput longum : tuber
ischiadicum
Caput breve : laterale
linea asperae
I = caput fibulae
(bagian terbesar)
Condylus lateralis
tibiae (bagian kecil)
5.2
Tahap pelaksanaan
5.2.1 Gerakan kaki
Kaki kiri diayunkan
kedepan dan kebelakang.
Sendi :
·
Articulatio Coxae
·
Articulatio Genue
Otot :
·
M. Gluteus Maximus
O = alaossis ilium
Permukaan belakang os
sacrum dan os coccygis
Ligamen sacroiliaca
posteriora
Ligamen sacrotuberosum
I = 2/3 bagian atas
pada`tractus iliotibialis
1/3 bagian bawah pada
tuberositas glutea femoris
·
M. Iliacus
O = fossa iliaca
I = Trochanter minor
femoris
Sumbu : Frontal
Bidang : Sagital
Gerakan : Abduksi
Jenis Pengungkit ke 1
5.2.2 Gerakan Melangkahkan Kaki
Kedua Kaki di langkahkan
atau digeser kesamping kiri
Sendi :
·
Articulatio Talotartalis
·
Articulatio talocal Caneonavicularis
Otot :
·
M. Extensor digitorum longus
O = Conylus lateralis
tibiae, capitulum dan facies medialis fibula, facia cruris
I = Aponeurosis dorsalis
jari kaki II-V
·
M. Gastronemeus
O = caput mediale :
epicondylus mediales femoris
Caput laterale :
epicondylus laterale femoris
I = Tuber Calcanei
dengan perantaraan tendo calcanei (achiles)
Sumbu : Sagital
Bidang : Frontal
Gerakan : Latero Fleksi
Jenis Pengungkit ke 2
5.2.3 Menolak Peluru
Posisi pinggang diputar
kemudian peluru dilepas
Sendi :
·
Articulatio Intervertebralis
·
Articulatio Humeri
Otot :
·
M. deltoideus:
o. extremitas acromialis
claviculae, acromion
i. tuberositas deltoidea
humeri
·
M. supraspinatus:
o. fossa supraspinata
scapulae
i. tuberculum majus
humeri bagian atas
·
M. infraspinatus:
o. fossa infraspinata
scapulae
i. tuberculum majus
humeri bagian tengah
·
M. teres minor:
o. margo axillaris
scapulae
i. tuberculum majus
humeri bagian bawah
·
M. teres major:
o. margo axillaris dan
angulus inferior scapulae
i. crista tuberculi
minoris humeri
·
M. subscapularis:
o. facies costalis
scapulae
i. tuberculum minus
humeri
·
M. Obliquus Eksternus abdominis
O = dengan 7-8 ujung
insersio berotot dari permukaan luar iga ke 5 sampai 12
I = bertendo lebar
pada ligament inguinale dan vagina musculi recti abdominis
·
M. Pectoralis mayor
O = Pars clavicularis
padaekstremitas sternalis xlaviculae
Pars sternalis pada
sternum dan rawan iga I-VI
Pars abdominalis pada
vagina M. recti abdominis
I = Crista
tuberculis majoris
Posisi pinggang diputar
:
Sumbu : Sagital
Bidang : Frontal
Gerakan : Adduksi
Pengungkit : 1
Posisi Melepas atau
menolak Peluru :
Sumbu : Longitudinal
Bidang : Transfersal
Gerakan : Abduksi
Pengungkit : 1
5.3 Tahap Gerak Lanjutan
Setelah Peluru dilepas
kaki kanan dilangkahkan kedepan
Sendi :
·
Articulatio Coxae
·
Articulatio Genue
Otot :
·
M. Quadricep Femoris
M. Rectus femoris
O = caput rectum : spina
iliaca anterior inferior
Caput obliquum : sedikit
diatas acetabulum
I = Tuberositas
tibiae dengan perantara ligament patella
Sumbu : Sagital
Bidang : Frontal
Gerakan : Abduksi
Pengungkit 1
*)
Keterangan :
M = Musculus
I = Insersio
O = Origo
o = Osteo
6. KESIMPULAN
Kinesiologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak atau biomekanik, ilmu ini sangat
penting dipelajari guna member pengetahuan kepada kita tentang gerak. Dengan
ini kita praktis mempelajari jenis-jenis otot dan persendian.
Tolak peluru merupakan salah satu cabang
olahraga atletik yang masuk ke dalam nomor lempar, dalam makalah saya
menjelaskan tentang salah satu gaya yang dipakain, yaitu O’brien Style. Di
makalah juga menjelaskan tentang analisis dari oto-otot yang dipakai dalam gaya
tersebut beserta persendiannya.
Dalam tolak peluru, gerakan yang paling
dominan adalah pada tangan, punggung dan kaki. Maka dari itu banyak sekali
komponen dari bagian tersebut yang terlibat untuk gaya o’brien ini.
Langganan:
Postingan (Atom)