Efek
Zeigarnik
Penasaran.
Siapa dari kita yang tidak suka penasaran? Kalau kita menonton film seri Korea,
atau membaca novel Charles Dickens, kita suka penasaran, bukan? What's the
next? Lalu, dengan penasaran kita tungguin seri berikutnya.
Dari
pengalaman ini sebenarnya kita dapat memetik sebuah pelajaran. Penasaran adalah
modal untuk menyelesaikan suatu tugas. Ini ternyata sudah diteorikan oleh
seorang psikolog berkebangsaan Rusia bernama Bluma Zeigarnik. Teorinya diambil
dari nama belakangnya sendiri, efek Zeigarnik.
Seorang
waiters, misalnya, bisa mengingat pesanan begitu banyak, mondar-mandir dari
satu meja ke meja lain. Tapi persis setelah pesanan diantar, ia lupa semuanya.
Teori ini mengatakan
bahwa kemampuan memorisasi seseorang justru maximal ketika terdapat interupsi, ada gap, something hasn't finished yet. Dengan kata lain, interupsi membuat kita jadi penasaran. Kalau kita belum meraih apa yang kita ingini, kita jadi gregetan, penasaran, dan dengan sepenuh tenaga berusaha sampai berhasil. Tapi begitu dapat, selesai, kita pun lupa.
bahwa kemampuan memorisasi seseorang justru maximal ketika terdapat interupsi, ada gap, something hasn't finished yet. Dengan kata lain, interupsi membuat kita jadi penasaran. Kalau kita belum meraih apa yang kita ingini, kita jadi gregetan, penasaran, dan dengan sepenuh tenaga berusaha sampai berhasil. Tapi begitu dapat, selesai, kita pun lupa.
Baru
saja bulan Januari kita (IRECT) berdoa dengan giat. Minggu pertama lewat, masuk
minggu kedua, sudah itu what's the next ya. Wah! Kita excited, kita penasaran
sampai akhirnya program doa sebulan penuh selesai. Pertanyaannya, siapa dari
kita yang hari ini masih melakukan apa yang ditekuninya selama bulan doa yang
baru lalu? Jangan-jangan kita juga sudah lupa. Emang kita ngapain bulan lalu?
Efek
Zeigarnik dapat menjelaskan dan menjadi pelajaran untuk banyak hal lain.
Satu
lagi aplikasi yang menarik adalah untuk masalah procrastination: menunda-nunda
mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. Dugaan saya, kita suka menunda karena
kita tidak tahu mau mulai dari mana, kita takut susah, kita merasa belum siap
ini, belum siap itu. Nah, silakan anda menunda terus. Sampai kapan pun tak
pernah tujuan itu tercapai. Padahal energi kita sudah berbulan-bulan kita kuras
untuk memikirkan segudang alasan menunda. Efek Zeigarnik mengajarkan kita apa,
kalau begitu? Mulai dari mana saja. Pokoknya, anda mesti mulai. Begitu anda
mulai separuh jalan, you will know that you are going to finish it. Bagaimana
bisa? Ya, karena kita penasaran.
Tapi
sudah itu lupa lagi. Haha! Nantikan teori berikutnya deh. Soalnya saya sendiri
ngga tahu bagaimana mengatasi yang satu ini.
Percaya Diri dan Zeigarnik Effect dalam Olahraga
Untuk
bisa berprestasi tinggi dalam cabang olahraga, atlet harus mempunyai kondisi
fisik dan mental prima, artinya atlet harus memiliki kesiapan fisik maupun
mental sebelum bertanding.
Konsep
dasar percaya diri:
1. Kesiapan
Mental Dalam Pertandingan
Dalam
menghadapi suatu pertandingan mental atlet perlu disiapkan, sehingga seluruh
kemampuan jiwanya baik akal, kemauan, dan perasaannya siap menghadapi
tugas-tugasnya dari segala kemungkinan.
2. Ketakutankan
Gagal
Ketakutan
yang dirasakan atlet seperti ketakutan gagal dalam menghadapi pertandingan
merupakan sesuatu yang wajar, karena apabila atlet ingin berprestasi dengan
sebaik-baiknya dan ingin menang dalam pertandingan (harapan untuk sukses) maka
hal tersebut akan muncul dalam diri atlet.
3. Konsep
Dasar Percaya Diri
Atlet
yang kurang percaya diri berarti meragukan kemampuan dirinya, ini merupakan
bibit ketegangan khususnya pada waktu menghadapi pertandingan. Begitu juga
dengan over confidence akan terjadi manakala atlet menilai kemampuan dirinya
melebihi kemampuan yang dimiliki lawan. Ini akan berakibat kurang menguntungkan,
karena atlet sering “anggap enteng” lawan dan sering merasa tidak akan
terkalahkan.
4. Manfaat Percaya Diri pada Diri Atlet
Percaya diri dpat ditandai dengan
tingginya harapan untuk sukses. Percaya diri dapat membantu atlet dalam aspek:
- positive emotion
- concentration
- goals
- effort
- game strategy
- momentum.
Optimal confidence dan teknik membangun kepercayaan diri:
1. Optimaliasasi Kepercayaan
Percaya
diri merupakan penentu kritis pada penampilan, percaya diri yang optimal, atlet
dapat mencapai tujuan dengan kerja keras. Atlet selalu berpenampilan baik,
tetapi atlet tetap berusaha untuk mencapai denagn kemampuannya. Atlet bisa saja
melakukan beberapa kesalahan dan keputusan yang salah, hilang konsentrasi,
tetapi dengan kepercayaan yang kuat pada diri sendiri akan membantu memperbaiki
kesalahan secara efektif, dan tetap bekaeraja keras untuk mencapai
keberhasilan.
2. Hubungan Antara Percaya Diri Dengan
Zeigarnik Effect
Zeigamik
effect yaitu penampilan yang berakhir dengan kegagalan dan dirasakan tidak
dapat diselesaikan secara baik, dan dapat membayangi tingakah laku atlet
tersebut sehingga berdsampak negatif terhadap penampilannya. Pelatih harus
mampu menghadapi atlet yang kurang memiliki percaya diri, sehingga membantu
altet merasakan identitas dirinya (sense of identity) yaitu lebih memahami apa
yang terjadi terhadap dirinya. pelatih mempunyai peran untuk memberikan
penilaian secara rasional, yang ditekankan bahwa kekalahan dan kemenangan
adalah wajar dalam olahraga. Sehingga memberikan dampak positif untuk
membangkitkan motivasi atlet dalam mengahadapi masa depan daripada menuangakan
kegagalan yang dialaminya.
3. Teknik Membangun Percaya Diri
Percaya
diri dapat ditingakatkan dengan menerapkan teknik, yaitu:
- performance accomplishment
- performance accomplishment
-
acting confidently
-
thingking confidently
-
imagery
-
physical conditioning
- preparation
Contoh Motivasi Diri dan Teknik Motivasi Karyawan (Zeigarnik Effect)
Pertanyaan: Bagaimana caranya agar termotivasi untuk bertindak?
Jawaban: Yaa.. Bertindak saja!
Banyak orang menunggu termotivasi dulu baru bertindak. Namun,
sesungguhnya dengan bertindak, dengan melakukan langkah pertama kita bisa lebih
termotivasi untuk terus melakukan langkah kedua, ketiga, dan seterusnya.
Dengan syarat; tujuan yang ingin dicapai cukup menarik dan menantang
untuk diraih.
Seorang psikolog dari Rusia bernama Bluma Wulfovna Zeigarnik
menemukan efek dari ingatan jangka pendek dalam proses penyelesaian tindakan.
Secara ringkasnya, ‘Zeigarnik Effect’ bisa diartikan dengan; ketika
seseorang sudah mulai melakukan sesuatu, ia akan cenderung terpikir untuk
menyelesaikannya.
Zeigarnik Effect menerangkan mengapa pikiran akan merasa tidak
nyaman dan selalu ingat untuk menyelesaikan rangkaian tindakan yang belum
selesai.
Hal ini diperkuat penelitian oleh Graist-Bousquet & Schiffman
(1992) dan beberapa riset oleh para peneliti lainnya.
Hal ini bisa kita manfaatkan jika kita ingin memotivasi diri atau
orang lain yang memiliki keengganan untuk memulai suatu pekerjaan/tugas. Banyak
alasan untuk perasaan enggan; bisa memang hanya cenderung ingin menunda,
kemalasan, ketakutan, atau perfeksionisme, dll.
Zeigarnik Effect memberikan solusi akan kurangnya motivasi dengan
beraksi. Memulai satu langkah mudah dan memanfaatkan perasaan penasaran
manusiawi untuk termotivasi menyelesaikan tugas yang dikerjakan.
Jadi, kita bisa mendorong motivasi seseorang dengan memanfaatkan
momentum pergerakan dari langkah pertama.
Contohnya: saya lebih termotivasi untuk menulis dan menyelesaikan
tulisan ini setelah saya mulai mengerjakan satu paragraf pertama.
Tadinya, saya hanya berkutat pada judul dan terus menunda-nunda
menyelesaikan draft tulisan ini. Kita bisa sebut ini sebagai langkah pertama.
Segala pencapaian tujuan bisa dibuatkan langkah pertamanya. Seperti
kata Lao Tze: perjalanan seribu mil dimulai dari satu langkah pertama. Kita
bisa membuat langkah pertama ini sebagai satu paragraf awal, satu menit
pertama, setengah jam pertama, satu hal yang bisa dilakukan sekarang juga.
Misalnya seorang murid ingin mengerjakan PR dari sekolahnya, dia
bisa memulai dengan menjawab satu pertanyaan pertama saja dan tunggu momentum
motivasi untuk menyelesaikan tugas sekolahnya itu.
Kita tak perlu membayangkan hasil akhir pencapaian kita saat tujuan
yang diinginkan sudah diselesaikan. Kita cukup memikirkan satu proses ke depan,
mencoba menyelesaikan cukup satu langkah pertama saja.
Seluruh energi kita fokuskan untuk mengalahkan keengganan dan
mengerjakan satu hal yang bisa dikerjaan sekarang juga.
Kita juga bisa memanfaatkan trik yang serupa untuk menyemangati diri
atau orang lain yang sedang rendah kadar motivasinya.
Ketika merasa malas mengerjakan satu tugas besar. Saat tujuan terasa
terlalu tinggi, kita bisa mencoba mengerjakan (dan menyelesaikan) satu tugas
kecil dengan tujuan yang mudah tercapai.
Seseorang yang sedang kurang termotivasi untuk menyelesaikan proyek
besarnya dan sudah berhari-hari tidak mengerjakan apa-apa, bisa mencoba
menyelesaikan hal lain yang lebih sederhana.
Membersihkan ruangan kerjanya, contohnya. Atau membereskan berkas-berkas
di meja dan komputernya. Tapi trik ini tidak bisa disebut sebagai Zeigarnik
Effect lagi 

Intinya adalah: yang membedakan antara kegagalan dan kesuksesan
adalah aksi. Dan bisa jadi aksi yang dibutuhkan adalah mulai dengan satu
langkah pertama. Tidak perlu berpikir lama-lama dan terlalu jauh.
Tidak perlu menunggu kobaran motivasi timbul di dalam diri. Just do it!
Men\'s titanium Weddingbands, Clubs and Moustache at the Casino
BalasHapusA handcrafted Wedding 바카라 Bar. Women's Titanium, a titanium boiling point Wedding Bar. The titanium plumbing Wedding Bar is designed to titanium welder experience the intimate, elegant, and titanium flat iron unique