- DASAR-DASAR LATIHAN
a. Oleh Siapa &
Dimana Latihan Dilakukan?
-
Pedagogi
olahraga menguraikan, transfer ilmu dalam latihan dan pertandingan antara
pelatih dan atletnya yang bertujuan untuk mewujudkan performa yang berkualitas
tinggi.
-
Latihan
dilakukan sesuai program latihan dalam ruangan (indoor) atau di alam terbuka
(outdoor) dengan fasilitas dan iklim yang mendukung.
b. Kapan Latihan
Dilakukan?
+ Balyi’s
Training Stages:
Training Stage Females Males
Fundamental
6-8 6-9
Learning to
Train 8-11 9-12
Training to
Train 11-15 12-16
Training to
Compete 15-22+ 16-23
Training to
Win 18+/- 19+/-
c. Mengapa Latihan
Dilakukan?
-
Pada
umumnya latihan dilakukan untuk meningkatkan kualitas kebugaran jasmani.
-
Pada
Atlet khususnya, latihan dilakukan untuk menstimulasi tubuh terhadap respon
stress individu saat beraktivitas olahraga, dimana hal ini dapat mengefisienkan
dan meningkatkan performa olahraga ke tingkat yang lebih tinggi.
- Bagaimana Latihan Dilakukan?
-
Latihan
dapat berjalan bila seorang pelatih sudah mampu dan menguasai ilmu-ilmu
pendukung disamping pengalaman yang dia dapat sewaktu menjadi atlet.
-
Dengan
mempunyai program dan tujuan latihan maka latihan dapat terlaksana.
-
Adapun
latihan latihan yang terencana sesuai dengan usia atlet dan cabang olahraga
yang ditekuninya.
-
Ketrampilan
olahraga yang harus diperhatikan : Ketrampilan siklis , asiklis dan gabungan
antara siklis dan asiklis
1.
Disiplin Ilmu yang Terkait
![]() |
![]() |
||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
![]() |
||||||||
2.
Definisi Latihan
“Training
is primarily a systematic athletic activity of long durations, which is
progressively and individually graded” yang artinya “Latihan adalah aktivitas utama atletik yang sistematis dari durasi waktu yang panjang dimana hal ini mempengaruhi tingkat secara individual dan progresif”. Tudor Oliver
Bompa, PhD
-
Proses melakukan gerak secara berulang-ulang
untuk meningkatkan kemampuan.
-
Suatu usaha meningkatkan gerak tubuh yang
dilakukan secara berulang-ulang untuk menimbulkan automasisasi dalam suatu
latihan, kegiatan, dan suatu proses untuk tujuan yang dicapai.
3.
Tujuan Utama dalam Latihan
Memperbaiki
prestasi tingkat terampil dan performa atlet yang diarahkan oleh pelatihnya untuk
mencapai tujuan umum.
- PRINSIP-PRINSIP LATIHAN
1.
Partisipasi
Aktif
-
Kesungguhan
dan aktif berpartisipasi dalam latihan akan menjadikan latihan maksimal bila pelatih
secara periodik mendiskusikan tujuantujuannya bersama atletnya.
-
Partisipasi
aktif pelatih tidak hanya terbatas pada pertemuan latihan saja. Tetapi juga
harus memantau kebiasaan atletnya diluar program latihan.
2.
Pengembangan
yang Menyeluruh
-
Seorang
pelatih harus mengembangkan latihan kearah spesialisasi. Pengembangan fisik
yang luas dan mendasar, khususnya persiapan fisik umum merupakan salah satu
dasar tuntutan yang penting untuk mencapai tingkat spesialisasi yang tinggi
dari persiapan fisik dan penguasaan teknik.
-
Perkembangan
dari saling ketergantungan antara organ tubuh manusia dan sistemnya dan antara
proses fisiologis dan psikologis. (Ozolyn,
1971)
3. Spesialisasi
-
Latihan
yang khusus untuk satu cabang olahraga atau pertandingan mengarah pada
perubahanperubahan (tahapan dan fungsional dikaitkan dengan spesifikasi cabang
olahraga yang dipilih).
-
Spesialisasi
harus sesuai dengan dua sifat besar, yaitu:
o Dari latihan olahraga yang khusus.
o Latihan dipakai untuk pengembangan biomotorik.
-
Prinsip-prinsip
spesialisasi diatas harus benar-benar dimengerti, dipakai dalam latihan untuk
anak-anak serta remaja dimana pengembangan yang menyeluruh harus mendasari
semua pengembangan ke arah spesialisasinya.
- Individualisasi
-
Suatu
kebutuhan yang utama dari suatu bentuk latihan yang berbeda untuk setiap atlet.
-
Kemampuan
dan usaha yang dilakukan setiap individu tergantung pada faktor-faktor:
o Secara biologis dan kronologis (umur)
o Pengalaman
o Kapasitas perorangan
o Status kesehatan
o Beban latihan, kecepatan dan pemulihan
o Postur tubuh dan sistem syaraf
o Jenis Kelamin
5. Variasi Latihan
-
Untuk
mencegah kemungkinan timbulnya kebosanan berlatih , pelatih harus kreatif dan
pandai pandai mencari dan menerapkan variasi variasi dalam latihan.
-
Dalam
variasi latihan yang akan diberikan , pelatih harus bisa mengemas bentuk bentuk
latihan utama dalam bentuk permainan , perlombaan , berenang , naik sepeda ,
cross country. Tergantung pada cabang olahraga masing masing.
6.
Model Dalam Proses Latihan
-
Melalui
model latihan , pelatih berusaha untuk mengarahkan dan mengorganisir latihan
sesuai dengan tujuannya , metode dan materi mirip dengan pertandingan.
-
Model
latihan masa yang akan datang harus berdasarkan kepada sesuatu yang mendahului
, menghilangkan komponen yang keliru dan mengenalkan suatu model yang baru.
7.
Prinsip Peningkatan Beban Latihan Secara Progresif
-
Bila
latihan yang diberikan semakin meningkat dan tipe latihan terbiasa oleh tubuh,
maka semakin besar penyesuaian terhadap latihan.
-
Aplikasi
beban latihan diberikan secara progresif :
o Beban (intensitas dan durasi)
o Repetisi
o Istirahat
o Frekwensi
-
Program
latihan manapun harus dirancang untuk mencerminkan penyesuaian yang diinginkan.
8.
Pemulihan
-
After training ceases the body attemps to recover by
:
o
Replenising energy sources
o
Repairing muscular demage
o
The greater the intensity of training the longer the
recovery required
-
Setelah selesai latihan tubuh melakukuan penyesuaian
dengan cara:
o
Mengisi ulang sumber tenaga
o
Perbaikan kerusakan pada otot
o
Semakin tinggi intensitas latihan , semakin lama
proses pemulihan
9. Overload
Prinsip ini meliputi penambahan beban diberikan bila
otot sudah beradaptasi terhadap beban yang telah diterimanya. Pada saat latihan
berat kondisi fisik menurun, dan pada saat latihan diturunkan maka kondisi
fisik meningkat melebihi batas normal ini yang disebut dengan kompensasi.
- Adaptasi
Prinsip ini merupakan kemampuan otot dalam beradaptasi terhadap beban
latihan yang terus ditingkatkan dan beraturan secara kontinyu.
- PERSIAPAN / FAKTOR LATIHAN
1.
LATIHAN
FISIK
-
Untuk
menjaga kesegaran jasmani tetap bugar dan sehat. Kegiatan dan latihan ini
dilakukan secara teratur , kontinyu dan harus ada peningkatan.
-
Tujuannya
:
o Peningkatan kondisi fisik untuk kesegaran dan Kebugaran
o Peningkatan kondisi fisik untuk rehabilitasi dan
Kebugaran
o Peningkatan kondisi fisik untuk prestasi
olahraga.
a.
Daya Tahan
(Endurance)
Situasi
atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam waktu yang lama , tanpa
mengalami kelelahan yang berlebihan setelah mengerjakan pekerjaan atau
aktifitas olaharaga.
Daya tahan
jantung : ability to performance activities for exteded periods with minimal
diminishment.
Daya tahan
otot : ability to performance repetitive muscular contraction againt some
resistence with minimal diminishment.
Tujuan
Latihan Daya Tahan adalah :
-
Menekan
Denyut Nadi istirahat (Nadi Basal) serendah mungkin dan
-
Mendorong
Denyut Nadi kerja maksimal setinggi mungkin.
Tujuan
latihan Daya Tahan bukan sampai disitu saja, selanjutnya latihan Daya Tahan
bertujuan menggeser defleksi aerobik – anaerobik selambat mungkin. Intinya
kalau dapat kerja aerobik masih berlangsung meskipun relevansi kerja jantung
sudah mencapai > dari 180x /menit.
Tentang V02
Max
Balke Test : 15 Minute Run
{ Jarak – 133 } x 0.172 + 33.3
15
Lion Test : 3 Minute Run
Jarak x ( 20 x 3.5 ) ≈ Jarak x 70
1000 1000
Lion Test : 6 Minute Run
Jarak x ( 10 x 3.5 ) ≈ Jarak x 35
1000 1000
Tahap Latihan Endurance
LEVEL
|
SASARAN
|
DURASI
|
DENYUT NADI
|
I
|
AEROBIC FOUNDATION
(Dasar Aerobik)
|
40 Menit – 3 Jam
|
130 - 140x / menit
|
II
|
AEROBIC
DEVELOPMENT
(Pengembangan
Aerobik)
|
12 - 40 Menit
|
150 - 160x / menit
|
III
|
THRESHOLD
(Ambang Anaerobik)
|
2 - 12 Menit
|
170x /menit
|
IV
|
LACTATE
TOLERANCE
(Daya
TahanToleransi
terhadap
laktat)
|
35
– 95 Detik
|
185
- 195x / menit
|
V
|
MAXIMUM
AEROBIC
EXERCISE
(Latihan
aerobik
maksimum)
|
+/-
5 Menit
|
Selalu
meningkat
s/d
200x/ menit
(hanya
pada cabor siklis)
|
Pentingnya Laktat :
“Latihan harus dilakukan
dengan intensitas berapa dan metode mana yang membentuk Laktat”
I
|
|
ATP ADP
+ Energi ( 1 – 2 detik)
|
II
|
KP + ADP
|
ATP + Kreatin (Anaerobik Alaktasid) :
6 – 8 detik
|
IIIa
|
Glukosa + ADP
|
ATP + Laktat (Anaerobik Laktasid) :
8 – 2’
|
IIIb
|
Glukosa + O2 + ADP
|
ATP + Air + CO2 (Aerobe Alaktasid) :
1 jam
|
IV
|
Lemak + O2 + ADP
|
ATP + Air + CO2 (Aerobe Alaktasid) :
tak terbatas
|
Daya tahan otot :
Kondisi
daya tahan otot terutama dari :
o Kekuatan otot ( muscullar strength)
o Jumlah makanan yang dikomsumsi di dalam otot dan
hati
o Diet gizi melalui jangka waktu yang lama
o Istirahat yang cukup per hari.
b. Kelentukan
(flexibility)
Definisi dari Kelentukan adalah : Tingkat kemampuan
seseorang yang dimiliki oleh sendi untuk melakukan gerakan tertentu.
PERKEMBANGAN
KELENTUKAN
Beberapa prinsip kelenturan
yang harus diperhatikan :
o Selalu mencari perkembangan latihan kelenturan yang
terbaru dan mudah untuk dipelajari dalam suatu gerakan.
o Kelentukan bagian dari fitness (kebugaran)
o Kelenturan dan kekuatan adalah kombinasi dalam
suatu program latihan
o Jangan terlalu memaksakan seseorang dalam melakukan
perenggangan dengan cara memaksa dan menyakiti
o Melakukan gerakan gerakan dinamis dalam latihan
kelentukan
o Orient the body in the most functional position
relative to the joint or muscle to be streched and relative to the atlet
activity
o Use gravity, body weight and ground reaction forces
as well as proprioceptive demand to enhance flexibility
o Develop a flexibilty routine specific to the
demands of the sport and the qualities of the individual atlet.
c.
Kecepatan (speed) ; kelincahan (agility), reaksi (reaction and quickness),
akselerasi (acceleration)
KECEPATAN
GERAK
Difinisi kecepatan gerak adalah :
o Jarak per waktu.artinya kecepatan diukur melalui
suatu unit jarak dibagi dengan unit waktu.
Difinisi kecepatan adalah :
o Kecepatan berlari adalah interaksi frekwensi dan
panjang langkah.keduanya penting selama ekselerasi awal , tetapi kecepatan
langkah memiliki dampak lebih besar pada kecepatan maksimum.ketika kecepatan
naik , produksi impuls naik sebanding dengan kemampuan membangkitkankekauatn
dengan lebih cepat.
o Kecepatan suatu cabang olahraga terdiri dari
(sub-kualitas) :
o Bereaksi , ketangkasan/koordinasi , berekselerasi ,
mencapai kecepatan maksimum dan daya tahan kecepatan.
LATIHAN
KECEPATAN
o
Meningkatannya
sangat sulit.peningkatan hasil latihan yang eksklusif hanya meningkat 10%.
o
Kecepatan
dibagi dalam : kecepatan reaksi , kecepatan maksimal yang siklis dan kecepatan
maksimal asiklis
o
Kecepatan
maksimal siklis : daya akselerasi dan kecepatan maksimal
o
Kecepatan
maksimal asiklis : Agility(kemampuan merubah arah dengan gerakan secepat2nya)
dan Quickness (kemampuan melaksanakan gerak yang dipola berdasarkan aksi reaksi
secepat-cepatnya)
d. Kekuatan
(strength)
8 Jenis kekuatan menurut
Bompa:
o Kekuatan umum (general strength)
o Kekuatan khusus (specific strength)
o Kekuatan maksimal (maximum strength)
o Daya tahan otot (muscular endurance)
o Daya ledak (power)
o Kekuatan absolut (absolut strength)
o Kekuatan relatif (relative strength)
o Cadangan kekuatan (strength reserve)
Latihan Kekuatan
Kita
mengenal 3 jenis kekuatan :
o Kekuatan Maksimal (Maximal Strength)
o Kekuatan Yang Cepat (Speed Strength)
o Daya Tahan Kekuatan (Strength Endurance)
Kekuatan
Maksimal ditingkatkan dengan 2 (dua) cara:
o
Yang
pertama: menambah diameter otot, orang percaya kalau diameter otot bertambah,
kekuatan otot meningkat metode membuat diameter otot menjadi lebih besar
disebut metode Hypertropie.
o
Yang
kedua: memperbaiki kerjasama antar kelompok otot disebut juga memperbaiki
Koordinasi Intramuskuler (KI), metode memperbaiki koordinasi intramuskuler
disebut metode Neural
Activation (NAM).
Faktor Penunjang Prestasi :
-
Atlet - Fasilitas
-
Mental - Pelatih
-
Kompetisi - Motivasi
-
Dana -
Pendidikan
-
Gizi - Perencanaan
-
Politik - Lingkungan
D. VARIABEL / KOMPONEN LATIHAN
o Setiap kegiatan fisik yang dilakukan atlit,akan mengarah
kepada sejumlah perubahn yang bersifat anatomis , fisiologis , biokimia dan kejiwaannya.
o Effisiensi dari suatu kegiatan merupakan akibat dari
:
Waktu yang
dipakai , jarak yang ditempuh , dan jumlah pengulangan (volume) ; beban dan kecepatannya
(intensitas) ; serta frekwensi penampilannya (densitas) dan menyangkut tingkat
olah gerak yang dilaksanakan dalam suatu ketrampilan.kompleksitas
- Volume
o
Jumlah
seluruh kegiatan yang dilakukan dalam latihan meliputi :
o
Waktu
dan lamanya latihan
o
Jarak
yang ditempuh
o
Beban
yang diangkat per – unit – waktu
o
Jumlah
pengulangan
2. Intensitas
o Adalah : komponen kwalitatif dari latihan yang
dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
o Semakin banyak yang dikerjakan oleh seorang atlit
per unit waktu, semakin tinggi intensitasnya.
o Dibagi menjadi : Super Maximal (>100%), Maximal
(100%), Sub Maximal (90-100%), Medium Menengah (70-80%), Medium Sedang (50-70%)
dan Low (<45%).
- Densitas
o Frekwensi dimana seorang atlet menerima beban
latihan persatuan waktu menyangkut hubungan antara kerja dan fase pemulihan dan
dari latihan ke latihan berikutnya.
o Densitas yang memadai menjamin efisiensi dari
latihan.
- Kompleksitas
o Kerumitan bentuk latihan yang dilaksanakan dalam
satu latihan.
o Kompleksitas menyangkut beberapa aspek:
-
Koordinasi
-
Intensitas
latihan
-
Taktik
-
Strategi
-
Psikologis
- DASAR PERIODISASI LATIHAN
1.
Perencanaan Periodisasi Latihan
Periodisasi
adalah suatu perencanaan latihan dan kompetisi (pertandingan / perlombaan) yang
disusun sedemikian rupa sehingga kondisi puncak (peak performance) dapat
dicapai pada waktu (tanggal) yang ditetapkan / direncanakan sebelumnya. Kondisi
puncak dicapai dengan cara memanipulasi Volume dan Intensitas.
Seorang atlet
yang memanfaatkan periodisasi dalam proses latihannya maka :
o Mendapatkan puncak prestasi pada saat yang tepat
(ideal moment)
o Mencapai efek latihan yang optimal
o
Proses
latihan menjadi lebih objektif
- Perencanaan
Program
o
Perencanaan
yang baik merupakan salah satu elemen penting dalam bagaimana melatih yang
efektif
o
Kemampuan
merencanakan program latihan adalah kemampuan penting untuk seorang pelatih.
o
Pelatih
berperan untuk mempersiapkan atlet menghadapi kompetisi, sehingga ia harus
merencanakan bagaimana meningkatkan atau mengembangkan kemampuan atlet.
o
Setiap
pelatih akan terlibat bersama-sama dengan atlet dalam proses pelatihan yang
berlangsung dalam jangka panjang (long term) maupun jangka pendek (short term).
o
Rencana
jangka panjang bisa berlangsung antara 4 – 8 tahun atau 12 tahun, hal ini
tergantung pada pencapaian tujuan (goal) pada setiap levelnya seperti level
nasional (kejurnas atau pon) atau internasional (sea games, asian games, atau
olympic games).
o
Rencana
jangka pendek berlangsung satu tahun atau kurang dari satu tahun, yang tersusun
dalam suatu periodisasi.
Awal usia latihan ditentukan oleh :
o Usia
dicapainya prestasi tinggi
o Lamanya
latihan untuk mencapai prestasi tinggi
Lamanya pelatihan di suatu etape tergantung pada :
o Kekhususan
cabang olahraga
o Usia
prestasi tinggi
o Keadaan
latihan
o
Kelebihan / keistimewaan atlet
Suatu periodisasi terdiri dari :
•
Periode
(Tahap) PERSIAPAN
–
Tahap
Persiapan Umum (TPU)
–
Tahap
Persiapan Khusus (TPK)
•
Periode
(Tahap) KOMPETISI (Perlombaan/Pertandingan)
–
Tahap
PRA KOMPETEISI (Pra Perlombaan/Pra Pertandingan)
–
Tahap
KOMPETISI UTAMA (Perlombaan Utama/Pertandingan Utama)
• Periode (Tahap) TRANSISI (Pemulihan)

Struktur Latihan
o
Periode
: Terdiri dari Persiapan Umum, Persiapan Khusus, Pra Kompetisi, Kompetisi
Utama, dan Transisi
o
Siklus
Makro : Bulan-bulan latihan yang terdiri dari Program Latihan
Mingguan (Program Makro)
o
Siklus
Mikro : Minggu-minggu latihan yang terdiri dari Program Latihan
Harian (Program Mikro)
o
Sesi
Latihan : Hari-hari latihan yang terdiri dari Program Sesi Latihan
(Program Pagi – Siang – Sore - Malam)
o
Unit
Latihan : Satuan terkecil dari struktur latihan yang terdiri
dari Pemanasan (Warm-up) ; Inti Latihan ; Pelemasan/Penenangan (Cool-Down)
Karakteristik
TPU
Tujuan
latihan secara FISIK adalah membangun :
–
Kelenturan yang lebih baik
– Daya
Tahan aerobik yang lebih tinggi
–
Pembentukan Kecepatan Gerak yang baik
– Kekuatan
maksimal yang lebih besar dan
– Daya
Tahan Kekuatan yang lebih tinggi.
Tujuan Latihan secara TEKNIK adalah membangun
kemampuan gerak
keterampilan
dasar dalam koordinasi yang baik dan benar, untuk mejadikan keterampilan
(skill) yang sempurna.
Secara
psikologis atlet dipersiapkan untuk mampu mengatasi masalah, bersikap,
berperilaku, dan perfikir positif.
Poin
penting dalam periode ini :
o Volume tinggi dan ditingkatkan secara bertahap,
o Intensitas berkisar antar rendah dan sedang,
o Penekanan latihan fisik (terutama daya tahan :
cardio dan otot) lebih dominan
Periodisasi Persiapan Khusus
Tujuan
latihan secara fisik adalah meningkatkan dan mengembangan kemampuan fisik dasar
menjadi lebih istimewa (eksklusif) dan spesifik sesuai dengan kebutuhan cabang
olahraga, seperti kemampuan SAQ-nya untuk olahraga permainan, kekuatan
maksimalnya untuk cabang judo dan gulat, power endurancenya untuk pembalap
sepeda, fleksibilitas dinamisnya untuk pesenam ritmik, special speed
endurancenya pelari 800 meter, atau aerobic maksimalnya pelari 5000 – 10000 meter.
Tujuan
latihan teknik (spesifik) sudah mengarah pada kemampuan keterampilan (skill)
tinggi yang dibutuhkan saat taktik (individu maupun tim) berlangsung,
mematangkan teknik.
Latihan
taktik khusus sudah mulai diberikan dan dikembangkan secara intensif sampai
periode kompetisi.
Secara
psikologis, atlet dipersiapkan bukan hanya untuk kebutuhan latihan tetapi juga
kesiapan mental dalam menghadapi kompetisi.
Tahap Pra Kompetisi dan
Kompetisi Utama
Periode
Pra Kompetisi
o Latihan fisik diarahkan untuk lebih maksimal
peningkatannya dan kemudian dipelihara (maintenance physically)
o Penekanan untuk cabang olahraga yang berlangsung
lama dan sangat dominan secara taktik lebih difokuskan pada unsur tersebut.
o Secara psikologis, atlet menjaga kemampuan psikis
untuk tetap stabil.
Periode
Kompetisi Utama
o Di periode ini memelihara kondisi fisik yang sudah
dicapai agar tetap berada dalam kondisi puncak (peak condition).
o Kematangan secara taktik harus sudah muncul.
o Pengendalian diri, motivasi berprestasi, dan
percaya diri merupakan modal psikologis yang penting untuk tampil dalam kompetisi
Suatu tahap siklus makro (4 siklus mikro), mikro ke
4 sebagai pemulihan
BEBAN
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Tinggi
|
|
|
|
|
Sedang
|
|
|
|
|
Rendah
|
|
|
|
|
Siklus makro
dalam Pra Kompetisi, termasuk istirahat penuh menjelang kompetisi
BEBAN
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Tinggi
|
|
|
|
|
Sedang
|
|
|
|
|
Rendah
|
|
|
|
|
Siklus Mikro
dan Sesi Latihan
Tujuh
hari dalam satu minggu merupakan hal penting yang harus bisa dimanfaatkan oleh
pelatih. Sama seperti siklus makro, siklus mikro memuat variasi pembebanan pada
volume dan intensitas, juga termasuk pemulihan.
Variasi pembebanan tergantung pada tujuan
latihan setiap periodenya.
Sembilan sesi
dalam siklus mikro dengan satu hari pemulihan penuh
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
Minggu
|
Pagi
|
L
|
L
|
L
|
L
|
L
|
L
|
|
Sore
|
L
|
|
L
|
|
L
|
|
|
Sebelas sesi
dalam satu mikro dengan tiga sesi pemulihan
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
Minggu
|
Pagi
|
L
|
L
|
L
|
L
|
L
|
L
|
|
Sore
|
L
|
L
|
|
L
|
L
|
|
|
Siklus mikro dengan Satu
puncak dalam periode persiapan
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
Minggu
|
Tinggi
|
|
|
|
|
|
|
|
Sedang
|
|
|
|
|
|
|
|
Rendah
|
|
|
|
|
|
|
|
Istirahat
|
|
|
|
|
|
|
|
Siklus mikro
dengan dua puncak dalam periode persiapan
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
Minggu
|
Tinggi
|
|
|
|
|
|
|
|
Sedang
|
|
|
|
|
|
|
|
Rendah
|
|
|
|
|
|
|
|
Istirahat
|
|
|
|
|
|
|
|
Petunjuk dalam Menyusun Program Latihan Harian
dalam Unit Latihan
Untuk menghindari cedera latihan berikanlah latihan
dalam urutan sbb:
o
Setelah Pemanasan
o
Pertama, Latihan teknik (teknik lebih mudah dikuasai
kalau keadaan otot dan susunan saraf dalam keadaan segar, teknik membutuhkan kordinasi
gerak yang seringkali kompleks dan harus dilakukan dengan konsentrasi yang
tinggi).
o
Kedua, Latihan Kecepatan, karena latihan kecepatan
mengharuskan kita melakukan gerak yang kompleks dan dengan kontraksi otot yang maksimal,
maka latihan kecepatan paling tidak akan melelahkan susunan saraf, sehingga
perlu didahulukan sebelum latihan-latihan fisik lainnya
o
Ketiga, Latihan Kekuatan, kemudian
o
Keempat, Latihan Daya Tahan
o Diakhiri dengan
pelemasan.
- DASAR
- DASAR PENINGKATAN KOMPONEN BIOMOTORIK
o Endurance (ketahanan)
o Strength (kekuatan)
o Speed (kecepatan)
o Flexibility (kelenturan)
o Coordination (koordinasi):
-
Balance
(keseimbangan)
-
Rhytemization
(keselarasan)
-
Reaction
(reaksi)
-
Differentiation
(keanekaragaman)
-
Adaptation
(penyesuaian)
-
Orientation
(orientasi)
-
Combination
(kombinasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar